BILA MALAM MENJELMA

Dikala sang bunga menyerikan kelopaknya,
Sang kumbang pula menghisap madunya,
Awan mendung meneruskan destinasinya,

Entah bila akan berakhir.

Dikala kelopak kelopak bunga jatuh layu,
Sang mentari terus menyinar,
Penantian sang rembulan menunggu masanya,
Untuk bertukar berganti cahaya.

Dikala masa terus melayani detiknya,
Sang arus pula menyusuri laluan,
Tiada siapa yang tahu bila,dimana ia berhenti,
Namun yang pasti cenkerik sabar menanti.

Bila mentari ingin melabuh persembahannya,
Sekumpulan burung,terbang ke sarangnya,
Senja terus setia menemani,
Sehingga penggantinya akan kembali.

Bila bulan sudah menyinari,
Bintang pula sentiasa menemaninya,
Cengkerik rancak dengan sekutunya,
Adakah ini tanda-tandanya,
Malam sudah menjelma...

Kasih,Cinta Dan Sayang

Kasih...
Arus-arus sungai yang sering mengalir,
Dimana Sang kekasih menanti kekasihnya,
Dan sang pungguk terus merindukan bulan,
Aku tetap setia disini.

Kasih...
Penantian menjadi satu penyeksaan
Namun kesabaran tetap bersama penantian,
Biarpun musim bertukar-ganti
Aku masih lagi disini.

Cinta...
Ungkapan yang sering dilafazkan
Oleh sang pencinta di alam ini
Keikhlsan dan ketulusan sering menjadi buruan,
Menjadikan cinta terus indah sepanjang usia.

Cinta...
Aku terus menanti
walaupun aku tak pasti sampai bila,
Namun yang pasti Cinta dan Kasih,
Tetap setia bersama penantian ini.

Sayang...
Walaupun lautan yang dalam, tetap akan kurenangi,
Gunung yang tinggi akan kudaki,
Yang pasti Kasih dan Cinta akan Menemui kunci bahagia,

Sayang...
Kusangka Kasih,Cinta dan Sayang akan bersama,
Namun kini,hanyalah angan-angan sahaja,
Kasih dan Cinta sudah tiada,
Penantianku selama ini hanyalah sia-sia
Namun yang pasti,
Aku akan seperti pungguk rindukan bulan
Menanti kasih tiada penghujungnya,
Dan akhir sekali aku sedekahkan Al-Fatihah kepadamu Sayang...